Jumat, 26 September 2014

Kawah Putih Ciwidey


      Kawah Putih Ciwidey adalah objek wisata paling terkenal di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 km arah selatan kota Bandung. Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.
        Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan ini tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal.
      Selain untuk dinikmati keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Ciwidey juga sering kali menjadi tempat kegiatan lain, misalnya pengambilan gambar film, melukis, foto pengantin, sampai dengan kegiatan mendaki dan berkuda. Kawah Putih Ciwidey mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu area parkir yang luas, mushola, transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah, pusat informasi, restoran dan warung makanan serta toilet.







Sejarah Kawah Putih Ciwidey
      Cerita mengenai Kawah Putih Ciwidey bermula pada abad ke-10 yang terjadi saat letusan hebat Gunung Patuha. Setelah letusan tersebut, banyak yang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati.
        Seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan mengenai angkernya tempat ini mulai pudar, sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli botani dengan kebangsaan Jerman datang ke kawasan ini untuk melakukan penelitian. Peneliti yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn sangat tertarik dengan kawasan pegunungan sunyi, bahkan tidak ada burung yang terbang di atasnya. Pada saat itu, ia mencari informasi ke warga setempat, seluruh informasi yang ia dapatkan adalah bahwa kasawan tersebut angker dan dihuni oleh mahluk halus.
     Menurut Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, pernyataan masyarakat setempat tersebut tidaklah masuk akal. Karena tidak percaya dengan cerita-cerita tersebut, ia pergi ke dalam hutan rimba untuk mencari tahu apa yang ada di sana. Akhirnya Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak gunung, dan di sana ia melihat keberadaan sebuah danau indah berwarna putih dengan bau belerang yang menyengat.
     Sejak itu, keberadaan Kawah Putih Ciwidey menjadi terkenal mulai dari tahun 1987 pemerintah mengembangkan kawasan ini sebagai tempat wisata yang menawarkan pemandangan unik, yaitu melihat danau yang dapat berubah warna.

0 komentar:

Posting Komentar