This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 30 September 2014

Air Terjun Sendang Gile

      Air Terjun Sendang Gile terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Air Terjun Sendang Gila (baca gile) terletak pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter.  Air terjun ini terdiri dari dua tingkatan, tingkatan pertama muncul dari atas tebing dan jatuh ke dasar kolam. Dari kolam ini air meluncur ke bawah membentuk tingkatan kedua dan jatuh membentuk sungai yang ada di bawahnya. Lokasi wisata ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
     Di kawasan objek wisata ini tidak terlalu banyak fasilitas yang tersedia, hanya ada satu toilet dan tempat ganti pakaian serta sedikit berugak atau rumah panggung kecil untuk berteduh.  Bagi para pengunjung disarankan untuk membawa makanan atau membeli dulu di warung-warung kecil di area parkir dekat pintu masuk kerena di lokasi air terjun tidak ada yang menjual minuman atau makanan kecil. Para pengunjung juga tidak akan menemukan penginapan di sini. Sebagai ganti, ada camping ground untuk mendirikan tenda.  Jika ingin menginap, tempat terdekat berada di Desa Senaru berupa home stay
  
Legenda Air Terjun Sendang Gile
   Konon nama Sendang Gila diambil dari cerita penduduk setempat yang secara tidak sengaja menemukan air terjun ini saat memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan.
   Hal menarik lain yang membuat air terjun ini berbeda adalah para penduduk setempat mempercayai bahwa air terjun ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya apabila membasuh muka atau mandi dengan air terjun tersebut.

Danau Kerinci

   Danau Kerinci terbentang di kaki Gunung Raja, di Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Danau Kerinci merupakan danau terbesar yang memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 meter sedangkan ketinggiannya mencapai 783 meter di atas permukaan laut dan memiliki kelililing sepanjang 70 km.
    Menurut para peneliti geologi, Danau Kerinci adalah bagian dari lembah Gunung Kerinci. Lembah ini terbentuk karena letusan kecil yang diakibatkan oleh gunung berapi dan penurunan Pegunungan Bukit Barisan. Kemudian, air yang ada di gunung mengisi lembah ini sehingga terbentuklah sebuah danau yang berukuran besar. Dalam ribuan tahun, proses tersebut mampu memperkecil ukuran danau hingga berubah menjadi danau Kerinci dengan perairannya yang melintasi sungai Batang Merangin. 
    Banyak hal yang bisa pengunjung lakukan ketika sudah sampai Kawasan Danau Kerinci. Jika para pengunjung hobi memancing, jangan lupa membawa perlengkapan pancing, karena di sini hidup beberapa jenis ikan. Pengunjung juga bisa melakukan aktivitas berenang dan perkemahan dengan keluarga atau sahabat. Tempat yang sangat cocok untuk melihat pemandangan Danau Kerinci yaitu di pinggiran danau. Di sana pengunjung dapat melihat perahu para nelayan yang sedang menangkap ikan bagaikan nelayan yang ada di pantai-pantai.
   Berwisata ke Danau Kerinci rasanya belum lengkap kalau pengunjung belum mencoba makanan dan minuman khas daerah Kerinci. Pengunjung harus mencoba santapan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, ditemani secangkir Kopi Kerinci atau Teh Kayu Aro.
    Di sekitar Danau Kerinci tersedia kios-kios yang menjual jajanan kuliner dengan berbagai makanan ringan industri rumah tangga dan aneka masakan ikan air tawar, songket khas Jambi, kaos, kaos kerah, kemeja, kaos tema batik serta beragam cendera mata menarik.


Minggu, 28 September 2014

Curug Cibeureum

   Curug Cibeureum terletak di kawasan wisata alam ”Pondok Halimun/PH” di hulu Sungai Cipelang, tepatnya di Desa Perbawati dan Desa Sundajaya Girang, Kecamatan Karawang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Curug Cibeureum memiliki ketinggian air terjunnya 54 meter dan berada di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), dengan ketinggian sekitar 1050 meter dari permukaan laut (dpl). 
    Tempat ini dinamakan Curug Cibeureum karena konon dulunya air terjun yang dialirkan berwarna merah. Warna merah air terjun ini berasal dari dinding tebing dari air terjun yang ternyata ditumbuhi oleh lumut berwarna merah. Apabila terkena sinar matahari, maka warna airpun tampak berubah menjadi merah.
  Selain itu, ada juga beberapa mitos di tengah masyarakat sekitar bahwa di zaman dulu ada seorang petaka sakti yang sedang bertapa di kawasan curug atau air terjun ini. Saking lamanya, petapa itu kemudian berubah menjadi batu. Menurut cerita masyarakat sekitar, batu besar tersebut masih berada di tengah-tengah air terjun ini. 
   Daya tarik Curug Cibeureum terletak pada air terjun, bumi perkemahan, sungai dan bebatuannya. Fasilitas yang tersedia di objek wisata ini yaitu tempat makan murah, wc umum, parkir mobil dan motor, telepon umum serta penginapan.

Sabtu, 27 September 2014

Curug Citiis


      Curug Citiis terletak di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Curug Citiis berada pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut tepat di tengah-tengah kawasan Gunung Guntur yang gersang dan kawasan Gunung Gede di sebelah utaranya yang masih berupa hutan lebat.
     Sumber air Curug Citiis berasal dari Gunung Guntur yang mempunyai dua buah mata air, yaitu mata air panas yang mengalir ke daerah Cipanas, dan mata air dingin yang mengalir ke aliran Curug Citiis.
      Curug Citiis banyak dikunjungi wisatawan, terutama kaum muda yang datang dari berbagai tempat. Daerah curug ini menjadi salah satu rute pendakian bagi pengunjung yang ingin menakhlukkan puncak Gunung Guntur dari arah Kampung Pasawahan. 
      Di sekitar Curug Citiis terdapat tiga buah shelter (hunian darurat) dalam kondisi cukup baik namun terdapat sedikit vandalisme di shelter, sebuah kios dalam kondisi yang cukup dan hanya buka pada hari Minggu. Objek wisata ini belum memiliki fasilitas akomodasi atau tempat ibadah. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dijumpai di kawasan Cipanas yang berjarak +7 km dengan menempuh waktu 2 jam, sedangkan fasilitas rumah makan hanya terdapat di kecamatan Tarogong.


Asal Kata
     Konon Curug Citiis merupakan tempat bertemunya para raja dari seluruh pulau Jawa. Nama Curug Citiis ini berasal dari kata citiis yang berarti air dingin karena menurut penduduk sekitar suhu air dari air terjun ini paling dingin sewilayah Garut.

 

Green Canyon Pangandaran

      Green Canyon Pangandaran terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, sekitar 31 km atau 45 menit berkendara dari Pangandaran. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Pangandaran, menjadikan Green Canyon sebagai destinasi wisata di Pangandaran yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. "Sepotong surga di bumi” begitulah yang digambarkan pengunjung yang datang ke Green Canyon.
      Green Canyon bukanlah Grand Canyon Amerika, Tapi Green Canyon Pangandaran. Green Canyon yang awalnya disebut "Cukang Taneuh", dalam bahasa Sunda disebut Jembatan Tanah, karena disini ada jembatan yang lebarnya 3 meter terbuat dari tanah berada di atas tebing kembar di tepi sungai. Nama Green Canyon diyakini berasal dari seorang turis Perancis yang datang ke lokasi Green Canyon pada tahun 1993. Karena air dan lumut berwarna hijau yang berlimpah maka wisatawan itu memberikan nama Green Canyon.
   Di pintu masuk utama Green Canyon, pengunjung bisa mendapatkan makanan dan minuman. Di sini pengunjung dapat menemukan sejumlah restoran yang menyajikan makanan tradisional Sunda dan seafood. Ada juga gerobak makanan yang menjual bakso, bubur ayam dan lain-lain.
    Sebaiknya siapkan baju ganti jika para pengunjung berencana untuk berenang di Green Canyon. Jangan lupa membawa kamera tahan air untuk mengabadikan momen saat berenang. Jangan khawatir jika tidak membawa pelampung (life jacket), karena tukang perahu telah menyediakan life jacket bagi pengunjung.



     Ada banyak toko-toko suvenir yang menjual kaos atau topi dengan gambar atau tulisan Green Canyon, gantungan kunci, sandal dan berbagai barang cantik lainnya ditawarkan dengan sistem tawar-menawar yang terletak di area parkir.
    Setelah puas menikmati Green Canyon pengunjung memiliki beberapa pilihan tempat menginap. Jika pengunjung belum terlalu lelah, bisa menempuh perjalanan kurang lebih satu jam menuju Pangandaran. Di sana penginapan lebih banyak dengan harga yang bervariasi. Tapi, jika pengunjung sudah sangat lelah, jangan ragu untuk menginap di kawasan Panti Batu Karas, kurang lebih 15 menit dari Green Canyon.
 

Curug Cikaso

   Curug Cikaso berlokasi di Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama Cicurug. 
     Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian bawahnya terdapat kolam dengan warna airnya hijau kebiru-biruan.  Kedua titik air terjun dapat terlihat dengan jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing yang menghadap ke timur.  Ketiga air terjun mempunyai nama yang berbeda, sebelah kiri bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug Aki.  Ketiga curug ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar tebingnya sekitar 100 m. Berkunjung ke Curug Cikaso sebaiknya pada pagi hari karena bias sinar matahari yang baru terbit akan tercipta dengan jelas dari butir-butir halus cipratan air terjun.  
      Curug cikaso menjadi Primadona para turis lokal maupun mancanegara untuk melepas penat setelah menjalani beberapa kesibukan kesehariannya, pengunjung akan merasakan sensasi ketenangan yang bisa menyatu dengan alam, disini pengunjung akan menikmati suasana yang 95 % masih alami, Di bawah limpahan curug terdapat kolam yang alirannya langsung terjun ke laut muara Tegal Buleud, Sukabumi. Selain itu, kolam kecil tersebut dapat dipakai untuk berenang, namun perlu diawasi oleh Safety guard (penjaga keamanan), karena kedalaman Curug Cikaso bisa mencapai 15 m.  
       Fasilitas yang tersedia di Curug Cikaso antara lain terdapat beberapa warung makan dan kios yang menjual suvenir serta terdapat toilet. 

Jumat, 26 September 2014

Kawah Putih Ciwidey


      Kawah Putih Ciwidey adalah objek wisata paling terkenal di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 km arah selatan kota Bandung. Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.
        Kawah Putih Ciwidey berada di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara di kawasan ini tentu saja dingin dengan suhu 8 derajat Celsius sampai dengan 22 derajat Celsius, oleh karena itu jangan lupa membawa jaket atau memakai pakaian yang tebal.
      Selain untuk dinikmati keindahannya oleh para wisatawan, Kawah Putih Ciwidey juga sering kali menjadi tempat kegiatan lain, misalnya pengambilan gambar film, melukis, foto pengantin, sampai dengan kegiatan mendaki dan berkuda. Kawah Putih Ciwidey mempunyai fasilitas penunjang kenyamanan berwisata yang memadai, yaitu area parkir yang luas, mushola, transportasi dari gerbang depan sampai dengan kawah, pusat informasi, restoran dan warung makanan serta toilet.







Sejarah Kawah Putih Ciwidey
      Cerita mengenai Kawah Putih Ciwidey bermula pada abad ke-10 yang terjadi saat letusan hebat Gunung Patuha. Setelah letusan tersebut, banyak yang beranggapan bahwa lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati.
        Seiring dengan berjalannya waktu, kepercayaan mengenai angkernya tempat ini mulai pudar, sampai akhirnya pada tahun 1837 ada seorang ahli botani dengan kebangsaan Jerman datang ke kawasan ini untuk melakukan penelitian. Peneliti yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn sangat tertarik dengan kawasan pegunungan sunyi, bahkan tidak ada burung yang terbang di atasnya. Pada saat itu, ia mencari informasi ke warga setempat, seluruh informasi yang ia dapatkan adalah bahwa kasawan tersebut angker dan dihuni oleh mahluk halus.
     Menurut Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, pernyataan masyarakat setempat tersebut tidaklah masuk akal. Karena tidak percaya dengan cerita-cerita tersebut, ia pergi ke dalam hutan rimba untuk mencari tahu apa yang ada di sana. Akhirnya Dr. Franz Wilhelm Junghuhn berhasil mencapai puncak gunung, dan di sana ia melihat keberadaan sebuah danau indah berwarna putih dengan bau belerang yang menyengat.
     Sejak itu, keberadaan Kawah Putih Ciwidey menjadi terkenal mulai dari tahun 1987 pemerintah mengembangkan kawasan ini sebagai tempat wisata yang menawarkan pemandangan unik, yaitu melihat danau yang dapat berubah warna.

Telaga Warna

     Telaga Warna merupakan salah satu tujuan wisata andalan Kabupaten Wonosobo yang berlokasi di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.  Untuk mencapai Telaga Warna, pengunjung dapat berkendara sekira 25 km dari Wonosobo. Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Pengunjung juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang melingkupinya.
     Dinamakan Telaga Warna karena fenomena alam yang terjadi berupa pergantian warna air dari telaga tersebut. Terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi. Fenomena ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga saat sinar matahari mengenainya maka warna air telaga nampak berwarna warni. Pengunjung bisa menyaksikan di tengah telaga terdapat letupan air mendidih.


    Pengunjung dapat menyusuri tepian telaga ini dan ada juga balkon kecil untuk duduk bersantai sambil menikmati udara dan keanekaragaman fenomena alam yang mengelilinginya. Lokasi paling tepat untuk menikmati keindahan telaga ini selain berada tepat di hadapannya, pengunjung bisa mendaki ke puncak bukit yang memagari telaga. Kondisi menuju bukit ini cukup sempit dan licin yang hanya bisa dilalui oleh satu orang saja. 
   Di sekitar Telaga Warna Dieng tidak tersedia fasilitas kuliner, jadi para pengunjung disarankan untuk membawa perbekalan sendiri. Jika pengunjung ingin pilihan kuliner lain, maka setelah atau sebelum menuju Telaga Warna Dieng sempatkan mampir di sepanjang jalan. Di sana terdapat warung makan dan umumnya adalah bakso, soto dan makanan sejenis lainnya. Di Dieng terdapat minuman khas penghangat badan yang biasa disebut purwaceng. Ada juga purwaceng kopi, susu dan purwaceng akar. Ketiganya mempunyai khasiat sama yaitu untuk menghangatkan badan.
     Di sekitar Telaga Warna tedapat beberapa gua yang patut untuk dikunjungi seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati. Di depan gua terdapat arca wanita dengan membawa kendi. Gua ini juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso.  Gua-gua di sekitar kawasan ini sering dijadikan sebagai tempat meditasi.

Waduk Darma

    Waduk Darma adalah sebuah danau buatan yang terletak di Desa Jagara, Kecamatan Darma sekitar 12 km dari Kota Kuningan, Jawa Barat.
    Waduk Darma berfungsi sebagai penampungan air, selain itu juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan olahraga. Panorama di sekitar Waduk Darma pada saat matahari tenggelam menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Apalagi bila menikmatinya sambil duduk di perahu yang mengelilingi pulau mungil bernama Munjul Goong yang ada di tengah-tengah Waduk Darma.

Pulau Munjul Goong di tengah Danau Darma
    Namun objek wisata ini belum bisa memberikan kontribusi yang berarti terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Kuningan, karena tidak banyak memiliki fasilitas hiburan dan tempat bermain. Saat ini fasilitas yang baru tersedia seperti tempat duduk untuk menikmati udara dan pemandangan di sekitar waduk, areal camping, kolam renang bagi anak-anak, perahu motor, penginapan, wahana outbond seperti flyingfox serta wisata air seperti berperahu rakit dan memancing.

Sejarah Waduk Darma
    Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, dahulu pada saat para wali masih hidup, Waduk Darma merupakan bendungan atau situ yang cukup besar yang di buat oleh mbah Satori (mbah Dalem Cageur). Tujuan mbah Dalem Cageur (Embah Satori) membuat bendungan/Situ ini adalah untuk tempat bermain putranya yaitu Paneran Gencay, selain itu mbah Dalem Cageur memiliki hobi memelihara ikan.
     Dalam pembuatan bendungan tersebut mbah Dalem Cageur tidak sedikit mengerahkan tenaga dari pada kurawanya sehingga memerlukan hidangan yang cukup banyak untuk menjamu para pekerjanya. Konon menurut cerita untuk menanak nasi itu, mbah Dalem Cageur memilih salah satu bukit yanga berada di sebelah desa Darma (Desa Kawah Manuk) sehingga sampai saat ini tempat bekas menanak nasi itu di beri nama "bukit Pangliwetan".
    Setelah selesai pembuatan Situ, mbah Dalem Cageur membuat sebuah perahu yang terbuat dari papan kayu jati dengan ukuran yang cukup besar. Perahu itu dibuat untuk bermain anaknya. Setiap siang dan malam Pangeran Gencay bersama rekan-rekannya terus bermain di atas perahu itu. Sementara para penduduk menyaksikan di sekeliling Situ sambil menabuh berbagai gamelan. Konon tempat penduduk memainkan gamelan itu di beri nama "Muncul Goong".
    Takdir tidak dapat dipungkiri, pada suatu malam tepat pada saat bulan purnama, Pangeran Gencay bersama para pengasuhnya yang sedang bersenang-senang menaiki perahu buatan ayahnya tenggelam di tengah-tengah Situ dan merenggut nyawa Pangeran Gencay.
     Setelah jenazah Pangeran Gencay ditemukan dan dibawa ke suatu tempat yang bernama "Munjul Bangke" (Munjul artinya tempat yang menonjol sedangkan Bangke artinya Bangkai) lalu dimakamkan di desa Jagara. Adapun tempat tenggelamnya Pangeran Gencay oleh penduduk di beri nama "Labuhan Bulan" karena perahunya tenggelam tepat pada saat bulan purnama (Labuhan artinya kalebuh dan kalebuh artinya tenggelam).


 

Pantai Suluban


       Pantai Suluban terletak di Desa Pecatu, ujung selatan Kabupaten Badung, 3 km dari kawasan Uluwatu. Jarak tempuh menuju lokasi pantai ini sekitar 34 km dari kota Denpasar dan kira-kira 45 menit perjalanan bila menggunakan kendaraan bermotor dari Bandara Ngurah Rai Bali. Untuk mencapai Pantai Suluban, wisatawan harus melewati jalan menanjak dan berkelok dengan suasana lingkungan pemandangan perbukitan yang sangat menawan, terlebih dahulu melewati Blue Point Villas, setelah itu baru sampai di kawasan Pantai Suluban. Pantai Suluban dikenal dengan nama Blue Point Beach berada di kawasan perbukitan batu karang dan merupakan salah satu obyek wisata yang memiliki panorama indah dan eksoktik dengan ombaknya yang besar. Obyek ini telah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik.
          Pantai ini dinamakan Suluban, dalam bahasa Bali, Masulub mempunyai arti berjalan atau lewat dibawah sesuatu, sedangkan sesuatu di atas kepala itu dinamakan Pasuluban. Jadi disebut Pantai Sulubun karena bila ingin ke pantai ini harus terlebih dahulu melewati tebing batu karang yang menyerupai goa atau terowongan sebelum akhirnya sampai di pantai yang luas, berpasir putih dengan gemuruh gelombangnya menyenangkan.
     Selain itu bila hendak melihat panorama pantai Suluban yang indah  dari ketinggian, terdapat  tangga kayu sampai keatas tebing. Oleh pihak pengelola pantai tersebut, di atas tebing dibuatkan semacam gazebo/pos dari kayu di mana pengunjung dapat menyaksikan dengan leluasa pemandangan laut yang indah.
        Di Pantai Suluban tersedia berbagai fasilitas seperti restaurant, bar, penginapan, warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman, toko yang menjual barang-barang suvenir dan penyewaan peralatan surfing.





Kamis, 25 September 2014

Pantai Uluwatu

     Pantai Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Bali, satu arah dengan pantai Dreamland dan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pantai ini sangat disukai oleh pecinta olahraga air yaitu surfing karena ombak di pantai ini cukup besar karena tepi pantainya berupa batu-batu karang. Pantai Uluwatu juga jarang dijadikan tujuan wisata oleh biro perjalanan wisata karena pantai ini agak tersembunyi dari jalanan dan untuk mencapainya wisatawan harus berjalan kaki menyusuri anak tangga yang lumayan melelahkan.
    Uluwatu juga sangat terkenal dengan Pura Luhur Uluwatunya. Pura ini terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut, diatas tebing batu karang yang menjorok ke laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura. 

Pura Luhur Uluwatu
      Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.
      Di sekitar kawasan pura terdapat kera yang menghuni dan menjaga area ini. Di lokasi pura ini sering diadakan pertunjukkan tari Kecak asli Bali yang sangat unik itu. Selain itu di kawasan pura dan pantai Uluwatu ini, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam atau sunset yang sangat indah tak kalah dengan pantai lain di Bali.

Pertunjukan Tari Kecak di Pura Luhur Ulawatu



Pantai Banyu Tibo

       Pantai Banyu Tibo berada di Desa Widoro, Kecamatan Donorejo, Pacitan, Jawa Timur. Lokasi pantai ini berada di bawah tebing sehingga wisatawan harus berhati-hati saat berjalan menuju pantai ini. Setelah berhasil melewati tebing, udara sejuk khas pantai ini akan menyambut para wisatawan. Di pantai ini para wisatawan tidak hanya bisa bermain air dan berenang, tetapi wisatawan bisa menikmati pemandangan yang jarang ada di pantai lain, yaitu air terjun yang berada di Pantai Banyu Tibo. Dalam bahasa Jawa, banyu berarti air sedangkan tibo berarti jatuh.Seperti namanya, Pantai Banyu Tibo memiliki keindahan air terjun air tawar yang langsung mengalir ke bibir pantai. Pemandangan ini sangat jarang kita temui apabila kita sedang berwisata di pantai.
     Pantai Banyu Tibo didominasi karang-karang yang tinggi dan memiliki pasir pantai yang tidak begitu luas. Keindahan pantai bisa wisatawan nikmati dari atas karang. Batuan kapur yang tergerus ombak laut menjadikan hiasan tersendiri seperti sebuah ukiran kayu yang sangat mempesona mata. Air terjun yang mempercantik Pantai Banyu Tibo ini berasal dari mata air pegunungan yang tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau, mengalir melewati bebatuan menjadikan sebuah sungai yang sangat jernih dan jatuh ke bibir pantai dan menjadi titik pertemuan antara air tawar dan air pantai.



     Hanya sebuah gubug reot kecil milik nelayan yang dapat wisatawan temui di Pantai Banyu Tibo. Karena pantai ini belum banyak yang mengetahui, sehingga hanya terdapat fasilitas-fasilitas minim tetapi cukup memadai.  Justru dengan minimum fasiltas ini akan menjaga kealamian Pantai Banyu Tibo ini. Jika ingin berkunjung ke Pantai Banyu Tibo tidak usah khawatir karena fasilitas parkir kendaraan bermotor sudah dikelola oleh warga. Bagi wisatawan yang hobi memancing, dapat memancing diatas tebing. Karena tebing dipantai ini kebanyakan langsung berada diatas laut lepas, dengan teknik rock fishing wisatawan dapat menikmati sensasi memancing di laut.
    Karena terletak di sebuah desa, akomodasi penginapan akan sulit ditemui. Apabila wisatawan ingin menginap, disarankan untuk menginap di Kota Pacitan yang jaraknya tidak begitu jauh. Fasilitas di sekitar pantai akan sulit ditemui.

Rabu, 24 September 2014

Pantai Karang Bolong

      Pantai Karang Bolong terletak di desa Sendang kecamatan Donorojo. Sekitar 35 km arah Barat kota Pacitan. Sebuah kota yang berada di ujung Barat paling Selatan provinsi Jawa Timur ini memiliki potensi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi.
     Pantai Karang Bolong merupakan salah satu tempat favorite untuk hunting photo disaat sunrise maupun sunset, karena letaknya ditengah dan menjorok ke arah tengah laut dan suasana landscape yang sangat indah.
     Dinamakan Pantai Karang Bolong karena terdapat sebuah batu karang yang menjorok ke laut dengan lobang besar tepat ditengah-tengahnya . untuk dapat melihatnya pengunjung harus melewati jalan setapak untuk menuju sebuah tebing yang hanya bisa dilalui ketika musim kering saja dan dari atas tebing tersebut karang bolong bisa dilihat dengan jelas. Pengunjung dapat menikmati keindahan laut lepas pantai selatan dari atas tebing tinggi yang menjorok ke laut. Pemandangan juga semakin indah dengan tebing karang yang bolong ditambahnya kucuran air terjun yang langsung jatuh ke laut. 
 
Air terjun di Pantai Karang Bolong

Sunset di Pantai Karang Bolong

 

Pantai Parangkusumo

      Pantai Parangkusumo adalah salah satu objek wisata alam di jogja yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 30 km di sebelah selatan kota Yogyakarta. Pantai Parangkusumo juga berdampingan dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
      Wisatawan akan mencium kembang setaman ketika melewati deretan penjual bunga yang berpadu dengan wangi kemenyan yang dibakar sebagai salah satu bahan sesajen.Kesakralan semakin terasa ketika wisatawan melihat taburan kembang setaman dan serangkaian sesajen di Batu Cinta yang terletak di dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa di batu yang berukuran lebih besar di sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri dan duduk di batu yang lebih kecil di sebelah selatan. 
       Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu mempunyai rangkaian cerita yang unik dan berpengaruh terhadap hubungan Kraton Yogyakarta dengan Kraton Bale Sokodhomas yang dikuasai Ratu Kidul. Semuanya bermula ketika Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktian. Pada saat bertapa, tiba-tiba di pantai terjadi badai, pohon-pohon di tepian tercabut akarnya, air laut mendidih dan ikan-ikan terlempar ke daratan. Kejadian tersebut membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke permukaan laut, menemui Senopati dan akhirnya jatuh cinta. Senopati mengungkapkan keinginannya agar dapat memerintah Mataram dan memohon bantuan Ratu Kidul. Sang Ratu akhirnya menyanggupi permintaan tersebut dengan syarat Senopati dan seluruh keturunannya mau menjadi suami Ratu Kidul. Senopati akhirnya setuju dengan syarat pernikahan tersebut tidak menghasilkan anak. Perjanjian itu membuat Kraton Yogyakarta sebagai salah satu pecahan Mataram memiliki hubungan erat dengan istana laut selatan. Buktinya adalah dilaksanakannya upacara labuhan alit setiap tahun sebagai bentuk persembahan.
     Tapa Senopati yang membuahkan hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat yang ada pada diri seseorang dan menumbuhkan kembali semangat hidup. Selain melawati Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, wisatawan juga dapat berkeliling pantai dengan naik kereta kuda. Wisatawan akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, wisatawan dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin yang semilir.

Batu Cinta di Pantai Parangkusumo
     Adapun fasilitas yang tersedia di Pantai Parangkusumo antara lain penginapan dan losmen, toilet umum, masjid, wartel, rumah makan, dan kios-kios yang menjual berbagai suvenir maupun pakaian. Selain fasilitas tersebut, di kawasan pantai selatan ini juga terdapat menara pengawas dan tim SAR ( Search and Rescue ) yang selalu berjaga-jaga di kawasan pantai untuk mengingatkan wisatawan jika ada yang bermain ombak terlalu jauh ke tengah.  

Selasa, 23 September 2014

Pantai Kura-kura

      Pantai Kura-kura adalah salah satu wisata pantai indah di Bengkayang, tepatnya di Desa Tanjung Gundul, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kalimantan Barat, Indonesia. Pemandangan di lokasi wisata ini cukup indah dan asri dengan adanya pepohonan pinus yang ditanam oleh pengelola di sepanjang tepian pantai menambah keindahan pantai ini.
    Sebuah bukit yang ada di pantai ini, para pengunjung dapat melihat pemandangan yang lebih indah yang akan terlihat sangat berbeda di dekat bebatuannya. Jika cuaca sedang bagus, pengunjung bisa melihat sebuah pulau yang terdapat di seberang pantai dan pada sore hari pengunjung dapat melihat sunset.
      Dan di Pantai Kura-kura identik dengan binatang yang bernama kura-kura, hewan satu ini memiliki jenis yang cukup banyak. Hewan ini dapat berenang sampai kecepatan 50 km/jam, tapi ia sangat lambat jika berada di darat. Gerakannya yang unik dan khas seakan menggambarkan kelihaian perenang dasar laut yang mempesona. Ini mungkin bisa menggambarkan betapa unik dan indah melihat hewan ini berenang bebas di bawah permukaan laut. Dengan menggerakkan kedua kaki renang depan untuk mengontrol gerakan dan kecepatan, hewan ini bergerak gesit di dasar laut. Juga dengan bantuan kaki belakang sebagai penyeimbang seakan memberikan kesempurnaan gaya renang yang memukau. Selain kura-kura, binatang di pantai kura-kura adalah monyet. 
     Pantai Kura-kura menyediakan berbagai fasilitas,  seperti penginapan desa, pemandian pantai, fishing area, sirkuit alam motor cros dan grasstrack, restoran dan cafe pantai, dll.

Senin, 22 September 2014

Danau Ranu Grati

    Danau Ranu Grati adalah danau air tawar yang terletak di tepian tiga desa yaitu Desa Ranu Klindungan, Sumber Dawesari dan Kalipang yang bertempat di kecamatan Grati, kabupaten Pasuruan, provinsi Jawa Timur. Ranu Grati termasuk jenis Danau Maar, yakni  Danau Vulkanik, akibat letusan gunung berapi dengan ciri dasarnya sangat dalam dan berbentuk corong.
   Dengan panorama yang lumayan elok dan air yang tenang, Ranu Grati cocok bagi pencinta wisata air. Bisa naik Boat keliling danau atau mengayuh sepeda air. Namun, pengunjung tidak boleh melewati batas perairan yang telah ditentukan oleh pengelola.
        Selain itu, tempat ini sangat cocok bagi para pemancing. Bila sedang beruntung, dengan umpan hanya berupa lumut sungai, bisa mendapatkan ikan Nila, Mujair kadang  Patin. Selain itu, ada ikan khas Ranu Grati, masyarakat umum menyebutnya Ikan Lempuk. Ikannya kecil-kecil. Tak lebih besar dari Ikan Teri. Untuk mendapatkannya harus di jala. 

Legenda Ranu Grati
    Menurut hikayat penduduk setempat, Desa Ranuklindungan, bekas Kademangan Klindungan, dulu makmur berkat kesuburan alamnya. Seorang yang sakti dan arif, Begawan Nyampo, pernah hidup di sana. Suatu hari, ia didatangi Endang Sukarni dari Keraton Mataram.
         Begawan memberikan sebilah pisau dengan pantangan tidak boleh ditaruh di pangkuan. Endang teledor, tak berapa lama ia pun hamil. Penduduk menjadi heboh saat Endang melahirkan Baru Klinthing yang badannya dipenuhi sisik dan berekor menyerupai ular. Baru Klinthing akan diasingkan, kecuali sang anak mampu melewati dua ujian.
     Ternyata Klinthing sanggup melewati kedua ujian itu, yakni mengambil air dengan menggunakan keranjang bambu yang berlubang besar-besar. Ia juga berjaya mengalahkan buaya putih, yang tak lain adalah putra Raden Dodo Putih, adik Begawan Nyampo.
Klinthing tewas dibantai penduduk ketika bertapa. Tubuhnya dicacah menjadi 40 potongan dan dijadikan santapan. Tempat pembantaian itu kini bernama Desa Mblereh. Tempat pembersihan sisik (kresek) sekarang dinamai Desa Kresek. Tempat pemotongan tubuhnya kini jadi Desa Petangpuluh. Sedangkan tempat pembakaran daging Klinthing (tunu) diberi nama Desa Grati Tunon.
      Endang Sukarni menyesal seumur hidup. Tanpa henti ia mencari sang putra. Namun Endang malah dicerca penduduk. Endang menantang penduduk dengan menancapkan sebatang lidi ke tanah. Apabila lidi dapat dicabut, Endang yang mati. Karena seluruh penduduk gagal, Endang sendiri yang mencabutnya. Seketika itu pula, menyemburlah air dengan deras yang menenggelamkan seluruh penduduk desa. Penduduk tidak ada yang selamat. Semburan air itulah yang membentuk Danau Ranu Grati.


Sabtu, 20 September 2014

Taman Laut Bunaken

      Taman Laut Bunaken terletak di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Bunaken berjarak sekitar 7 mil dari pelabuhan Manado. Terdapat 5 pulau yang termasuk dalam taman nasional ini yaitu Pulau Naen, Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage.
      Bunaken memiliki beragam kehidupan bawah laut, yang di dalamnya terdapat puluhan jenis terumbu karang dan ribuan spesies ikan yang hidup di taman laut ini. Keindahan Taman Laut  Bunaken banyak diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebagian besar wilayah pantai terdiri dari hutan bakau dan pasir putih.  Taman laut bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Lautnya terdapat terumbu karang yang keras dan lembut, dinding karang yang terjal dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, marlin, tuna, kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, gurita dan berbagai jenis ikan lainnya dan tentu saja yang paling terkenal adalah ikan purba raja laut (Coelacanth). Tidak ada masa off seasons untuk mengunjungi tamana laut bunaken artinya wisatawan bisa kapan saja mengunjungi dan menyelam di Bunaken. 


   

     Keindahan taman laut bunaken dapat dilihat pada lokasi yang disebut lekuan 1, 2, 3, fukui, mandolin, tanjung parigi, ron’s point, sachiko point, pangalisang, muka kampung dan bunaken timur. Bagi pecinta fotografi bawah laut, bisa dipastikan para wisatawan tidak akan kecewa apabila berkunjung ke taman laut bunaken karena disini wisatawan bisa mendapatkan foto yang spektakuler untuk diabadikan yang sangat jarang wisatawan dapatkan didaerah lain.
    Bagi wisatawan yang ingin berlama-lama menjelajahi Bunaken tidak perlu khawatir karena wisatawan akan mudah menemui penginapan mulai dari harga backpaker hingga kualitas hotel berbintang. Selain itu, untuk menunjang aktifitas wisatawan selama berwisata di Bunaken juga bisa menemukan tempat penyewaan perahu (seedboat), alat snorkeling (alat selam) dan kamera bawah laut untuk mengabadikan aktifitas wisatawan selama berada di bawah laut.

Pantai Likupang


          Pantai Likupang terletak di 48 Km dari  Kota Manado, tepatnya di Kecamatan Likupang ,Kabupaten Bitung paling utara Sulawesi Utara. Pantai ini memiliki butiran pasir putih halus dan berkilauan, seperti bubuk mutiara yang sangat indah dipadukan dengan airnya yang jernih. Tidak jauh berbeda dengan beberapa pantai pasir putih yang ada di Sulawesi Utara, Pantai Likupang juga memiliki sarana wisata yang sama, yaitu diving, snorkeling dan olahraga air yang lain. Yang menarik dari pantai ini adalah ombaknya yang cukup tenang, karena ombak besar yang mengarah ke pantai ini terlebih dulu menghantam Pulau Bangka yang berada di hadapan Pantai Likupang, dari pantai ini terlihat dengan jelas sekali Pulau Bangka yang ada di depan.
        Sekitar 10 meter dibibir pantai memang belum terjamah karang, hanya kombinasi pasir putih dengan air laut yang jernih sehingga membuat para pencinta diving atau snorkeling harus cukup menjauhi bibir pantai untuk dapat melihat susunan terumbu karang lengkap dengan penghuninya. Wisatawan juga bisa menemukan penyu hijau (Chelonia mydas) di pantai ini. Penyu hijau adalah penyu laut yang sudah amat langka dan terancam punah, spesies yang populasinya sangat jarang terjadi di belahan bumi manapun. Penemuan penyu hijau di Pantai Likupang membuktikan bahwa pantai ini masih terjaga habitat dan keaslian alamnya.
         Fasilitas yang tersedia di Pantai Likupang antara lain berupa penginapan/hotel bintang empat, resort paradise yang berdiri tegak di tepi pantai, ada juga restoran yang menyajikan kuliner/makanan khas Sulawesi Utara atau makanan barat.

Pantai Clungup

    
     Pantai Clungup adalah sebuah pantai di pesisir selatan Pulau Jawa yang terletak di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai ini jarang diketahui orang, karena letaknya yang cukup terpencil dari pemukiman penduduk.
      Pantai ini sangat asri karena jarang dikunjungi wisatawan sehingga suasananya masih sangat bersih dan indah. Hamparan pasir putih yang sangat luas akan ditemui di sini, apalagi jika air pantai dalam keadaan surut. Pantai ini cukup terlindungi oleh perbukitan dan banyak kebun penduduk. Tidak ada sampah yang berserakan, hanya saja terdapat serpihan kayu-kayu yang terbawa ombak terdampar di beberapa bagian pantai. Tetapi hal itu tidak mengurangi keindahan Pantai Clungup. Sudah ada beberapa tempat sampah terbuat dari anyaman bambu berjejer di sepanjang pantai. Ombak di Pantai Clungup cukup tenang sampai jarak sekitar 500 m karena pantai dilindungi beberapa pulau kecil di lepas pantai. Terkadang ombak cukup deras menyapu tepian pantai. Kedalaman pantai cukup dangkal, sehingga bisa untuk berenang di sepanjang tepian pantai. Tetapi wisatawan harus tetap berhati-hati karena di dasar pantai banyak batu dan karang yang cukup tajam. Pada saat sore hari seringkali ditemui ubur-ubur kecil yang terdampar di tepi pantai.
      Panorama di sini cukup indah dengan adanya pemandangan berupa tiga buah pulau kecil dan karang-karang. Sejauh mata memandang terlihat keasrian panorama Pantai Clungup yang sangat berbeda dari pantai-pantai lain. Di sekitar pantai masih banyak terdapat hutan bakau yang masih lebat.

Pantai Klayar

     Pantai Klayar adalah pantai eksotik dengan hamparan pasir putih, batu karang yang mirip Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air mancur alami setinggi 10 meter yang berada di Kecamatan Donorojo, sekitar 35 km ke arah barat Kota Pacitan, dan dapat dicapai sekitar 60 menit dari kota Pacitan
      Pantai ini memiliki teluk kecil di sebelah timur, yaitu pantai yang sedikit menjorok ke dalam diapit oleh dua karang besar di kanan dan kiri. Dari teluk inilah ombak besar datang silih berganti, bergemuruh dan siap menggulung kalau ada yang berani berenang. Disini ada sebuah larangan untuk melakukan aktivitas renang, karena ombak pantai selatan yang sangat besar karena laut ini langsung berbatasan dengan Samudera Hindia.
     Perjalanan menuju ke pantai Klayar menjadi sebuah tantangan bagi mereka yang suka kegiatan luar ruangan, karena jalan yang dilewati terbilang sempit dan rusak di beberapa bagian. Ditambah lagi, terdapat kelokan tajam serta rute yang naik turun perbukitan dengan tanjakan dan turunan yang cukup ekstrim. Namun demikian, keindahan pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan.
     Pantai ini terbilang sangat sepi, dan hanya akan terlihat beberapa nelayan yang sedang melaut saat hari biasa. Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih kristal memecah di bibir pantai,dan diapit bukit-bukit karang di kanan dan kirinya. Fasilitas yang tersedia di Pantai Klayar seperti toilet dan rumah makan.

Asal Usul
     Terdapat batu besar mirip layar di pantai Klayar. Dan adanya seruling laut menjadi salah satu keunikan pantai ini, yaitu air yang memancar di antara bebatuan jika ombak besar sedang menerjang. Tapi jika pengunjung ingin melihat seruling laut dari dekat, pengunjung harus membayar guide dengan biaya seikhlasnya, karena posisi seruling laut yang cukup berbahaya dan sewaktu-waktu ombak dapat menerjang. 



Pantai Parangtritis

      Pantai Parangtritis merupakan objek wisata paling populer di Yogyakarta. Ada dua hal yang membuat Parangtritis terkenal yaitu pemandangan terbenamnya matahari yang romantis di kala senja dan mitos Nyai Rara Kidul. Banyak orang percaya Pantai Parangtritis sebagai gerbang kerajaan gaib Nyai Rara Kidul yang menguasai laut selatan. Selain itu Parangtritis juga dikenal dengan ombak besar dan  bukit-bukit pasirnya, atau biasa disebut gumuk.
   Pantai ini hanya 27 km dari Kota Jogja. Untuk mengunjungi Parangtritis, dapat menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum, yaitu bus kota. Melihat matahari terbenam paling diminati para pengunjung. Remang romantis senja Parangtritis seringkali dimanfaatkan pasangan calon mempelai sebagai latar prewedding. Tersedia pula jasa bendi yang akan mengantar wisatawan menyusuri permukaan pasir Parangtritis. 


    Angin Parangtritis yang kencang dapat membantu wisatawan menerbangkan layang-layang. Bahkan pemula yang belum pernah bermain layang-layang pun akan mudah menerbangkan layang-layangnya. Untuk yang berjiwa petualang, ATV (All Terrain Vehicle) patut dicoba. Dengan ATV, wisatawan dapat menaklukkan bukit-bukit pasir di sepanjang pantai.
   Karena kebuasan ombaknya, wisatawan Parangtritis tidak direkomendasikan untuk berenang. Namun di pinggir pantai tersedia fasilitas pemandian umum. Diantaranya adalah pemandian Parang Wedang yang airnya konon dapat mengobati berbagai penyakit kulit.
    Kuatnya mitos Nyai Rara Kidul juga menciptakan eksotisme tersendiri di Parangtritis. Upacara-upacara seringkali digelar untuk menghormati Nyai Rara Kidul. Oleh Kraton Yogyakarta, Parangtritis dijadikan tempat upacara Labuhan. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para nelayan setempat dan pengunjung melakukan upacara ritual di Parangtritis. Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncaknya terjadi pada malam 1 Suro, dan dua sampai tiga hari setelah hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. 

Pantai Pangandaran

       Pantai Pangandaran merupakan objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis. Pantai ini memiliki berbagai keistimewaan, seperti dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama, pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman, terdapat pantai dengan hamparan pasir putih, tersedia tim penyelamat wisata pantai, jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai serta terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
      Di Pantai Pangandaran ini para wisatawan dapat melakukan kegiatan yang beragam, seperti berenang, memancing, keliling dengan sepeda, parasailing, jet ski, dan lain-lain. Adapun acara tradisional yang terdapat di pantai ini adalah Hajat Laut, yaitu upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap bulan Muharam.


     Fasilitas yang tersedia di pantai ini, yaitu tempat parkir yang luas, hotel, restoran, pondok wisata dengan tarif bervariasi, pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer, gedung bioskop, diskotik, pramuwisata dan pusat informasi pariwisata, bumi perkemahan, sepeda dan ban renang sewaan, parasailing dan jet ski.

Asal Kata
      Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku Sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut, sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung. Para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam bahasa sundanya disebut Andar, setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata pangan dan daran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.