Pantai Parangtritis merupakan objek wisata paling
populer di Yogyakarta. Ada dua hal yang membuat Parangtritis terkenal yaitu pemandangan terbenamnya matahari yang romantis di kala
senja dan mitos Nyai Rara Kidul. Banyak orang percaya Pantai
Parangtritis sebagai gerbang kerajaan gaib Nyai Rara Kidul yang menguasai
laut selatan. Selain itu Parangtritis juga dikenal dengan ombak besar
dan bukit-bukit pasirnya, atau biasa disebut gumuk.
Pantai ini hanya 27 km dari Kota Jogja.
Untuk mengunjungi Parangtritis, dapat menggunakan mobil pribadi atau
angkutan umum, yaitu bus kota. Melihat matahari
terbenam paling diminati para pengunjung. Remang
romantis senja Parangtritis seringkali dimanfaatkan pasangan calon
mempelai sebagai latar prewedding. Tersedia pula jasa bendi yang akan
mengantar wisatawan menyusuri permukaan pasir Parangtritis.
Angin
Parangtritis yang kencang dapat membantu wisatawan menerbangkan
layang-layang. Bahkan pemula yang belum pernah bermain layang-layang pun
akan mudah menerbangkan layang-layangnya. Untuk yang berjiwa petualang, ATV (All Terrain
Vehicle) patut dicoba. Dengan ATV, wisatawan dapat menaklukkan bukit-bukit
pasir di sepanjang pantai.
Karena kebuasan ombaknya, wisatawan
Parangtritis tidak direkomendasikan untuk berenang. Namun di pinggir
pantai tersedia fasilitas pemandian umum. Diantaranya adalah pemandian
Parang Wedang yang airnya konon dapat mengobati berbagai penyakit kulit.
Kuatnya mitos Nyai Rara Kidul juga
menciptakan eksotisme tersendiri di Parangtritis. Upacara-upacara
seringkali digelar untuk menghormati Nyai Rara Kidul. Oleh Kraton
Yogyakarta, Parangtritis dijadikan tempat upacara Labuhan. Hampir setiap
malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para nelayan setempat dan
pengunjung melakukan upacara ritual di Parangtritis. Acara ritual
diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncaknya
terjadi pada malam 1 Suro, dan dua sampai tiga hari setelah hari raya
Idul Fitri dan Idul Adha.
0 komentar:
Posting Komentar