Raja Ampat adalah sebuah kabupaten dengan luas wilayah lebih dari 4,5
juta hektar yana berlokasi di sebelah barat kepala burung Papua Barat. Kepulauan Raja Ampat memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa. Objek wisata ini sangat terkenal dengan wisata bawah lautnya yang
merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia karena kelengkapan
dan keragaman flora dan fauna bawah lautnya. Berdasarkan hasil
penelitian, Kepulauan Raja Ampat mempunyai 75% dari seluruh spesies
karang di dunia. Dengan
banyaknya spesies karang di Kepulauan Raja Ampat, secara otomatis
terdapat banyak spesies ikan karang. Selain itu wisatawan juga dapat
melihat ikan pari manta, ikan duyung, kuda laut, ikan barkuda, hiu
karang, penyu, tuna, dan lain-lain. Sisa-sisa perang dunia kedua juga
dapat anda temui di perairan Kepulauan Raja Ampat, misalnya bangkai
pesawat perang di dekat Pulau Wai.
Umumnya, wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Raja Ampat adalah penyelam yang kebanyakan berasal dari luar Indonesia. Selain
wisata menyelam, bagi yang tidak bisa menyelam juga dapat menikmati
pantai yang indah, wisata budaya, melihat peninggalan prasejarah berupa
cap tangan, melihat festival bahari (biasanya pada bulan Agustus),
menikmati panorama alam, menikmati suasana pedesaan, wisata kuliner,
melihat burung cenderawasih, mendaki bukit karang, dan lain-lain.
Wisatawan akan dihadapi dengan 2 pilihan pada saat ingin menikmati wisata
alam Kepulauan Raja Ampat. Pilihan tersebut adalah pilihan untuk tinggal
di sebuah resort, atau tinggal di sebuah kapal pinisi yang sudah
dimodifikasi. Meskipun Raja Ampat tidak sangat ramai tetapi sudah ada hotel dan rumah sewaan di Saonek, Mansuar, dan pulau-pulau Yenwaupnor.
Kapal Pinisi di Kepulauan Raja Ampat |
Asal Kata
Nama Raja Ampat berasal dari cerita masyarakat setempat. Menurut
cerita, ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur.
Telur-telur tersebut kemudian menetas, 4 diantaranya menetas menjadi
pangeran, sementara 3 telur lainnya menetas menjadi seorang wanita,
sebuah batu, dan hantu. 4 Pangeran tersebut kemudian menjadi raja di
pulaunya masing-masing, yaitu Pulau Misool, Pulau Waigeo, Pulau
Batanta,dan Pulau Salawati sehingga akhirnya disebut sebagai Raja Ampat.
0 komentar:
Posting Komentar